Selly Noverina
        Aku semakin lelah dengan keadaan ini, entahlah rasannya muak dengan semua rutinitas terapi ini. Namun, aku tidak boleh menghentikannya hingga keadaan ini benar-benar sembuh. Hari ini 17 Mei 2012 aku kembali ketempat ini. Seperti biasa, aku di temani kakak perempuanku Fini. Aku menerka bahwa pasien yang berobat hari ini pasti banyak sekali, yah wajar saja aku berkata seperti itu karena hari ini adalah hari libur. Seperti terapi yang sudah-sudah aku barengkat dari rumah pukul 07.00 sampai di sana pukul 08.00 dan mendapatkan nomor antrian 46.
        Sifat acuhku kembali menjadi ketika menginjakkan kaki disini. Rasannya aku ingin pulang saja dan menghentikan semuannya. Dua minggu kemarin aku berhasil meloloskan diri dari terapi namun untuk minggu ini sepertinnya tidak bisa. Sekuat apapun aku mencoba memberontak aku semakin merasa lelah dan melangkah kan kaki kembali ketempat ini.
           Sangat sulit untuk mengerti kedaanku sekarang ini. Seakan hilang arah, tersesat dan lupa jalan pulang. Saat duduk di tempat ini aku hanya berkutat dengan pemikiran-pemikran yang tak tentu arah. Coba saja kalian bayangkan betapa padatnya tempat ini, padat dengan manusia-manusia yang memiliki sakit yang beraneka ragam. Salah satunnya aku pasiennya.
            Diruang tunggu banyak terdapat anak kecil. Aku semakin miris saat datang kesini dan harus bertatapan langsung dengan mata bening anak kecil. Mata yang indah dan penuh ketulusan. Seperti cerita-cerita Sisi yang berbeda yang selalu aku tulis ketika selesai terapi, aku selalu mengatakan bahwa aku tidak kuat mendengar jerit tangis mereka menahan rasa sakit yang harus mereka lawan.
             Lihatlah, di teras depan tempat ini ada seorang Ibu yang menggendong anaknya. Ada yang berbeda dengan anak kecil itu, ia penderita hidrosefalus . Aku benar-benar merasa rapuh dan sangat rapuh saat berada di tempat ini. Aku lemah saat harus berhadapan langsung dengan mereka bocah kecil bermata bening. Aku hanya bisa menunduk lesu, melihat semua pasien yang lalu lalang di hadapanku.
                 Hari ini benar-benar kompleks sekali. Bukan hanya penderiata hidrosefalus yang kutemu namun ada juga adik kecil yang memiliki sakit ginjal. Astagfirulah, pikiranku semakin tidak menentu ketika berada di sini. Jujur, aku sudah lelah melakukan terapi ini.
                " Baru 4 kali tearapi saja aku sudah lelah dan menggerutu dalam hati. Bagai mana dengan mereka yang terus menjalani terapi hampir satu tahun. Bagai mana rasanya seorang Ibu yang harus menguatkan anaknya dan menemani anaknya terapi. Bagaimana rasannya seorang Bapak yang turut menguatkan istrinya saat menemani sang anak terapi. Bagai mana ? Bagaimana rasannya? "
                Apakah kalian tau bagaimana rasannya?. Aku mencoba menerka dan menyelami dunia mereka. Mereka orang tua yang habat dan tegar. Betapa luas lautan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Bagimanapun kedaan anaknnya orang tua akan selalu membanjiri anak-anaknya dengan sentuhan lembut kasih sayang. Meluangkan banyak waktu demi kesehatan anaknya. Tidak ada orang tua yang ingin menelantarkan anaknya begitu saja. Setiap renggengkkan yang keluar dari bibir sang anak tak kan mampu membuat orang tua merasa ingin meninggalkan anaknya begitu saja. Yah, kasih sayang orang tua sepanjang masa.
                Selama menunggu waktu giliran di panggil, aku terus saja berjibaku dengan setumpuk pertanyaan-pertanyaan yang menghujam diriku. Hari ini banyak mobil-mobil mewah yang turut bertengger di tempat parkir. Semua mobil mewah itu adalah mobil pasien. Mereka yang menaki mobil mewah itu kebanyakkan lansia yang memiliki sakit stroke. Jelas saja yang membawa mobil bukan mereka yang sakit melainkan anak-anak mereka.
              Anak yang sayang terhadap orang tuannya, menggendong orang tuannya dari mobil hingga kedalam ruang tunggu. Begitu banyak lansia yang sakit stroke terapi hari ini. Aku semakin merinding melihat semua kondisi seperti. Tuhan, kuatkanku dan mereka.
          Semoga kelak jika kedua orang tua kita tak berdaya lagi dalam menitih langkah. Kita tetap menjaga mereka  dan merawatnya sebagai mana ketika kita kecil di rawat mereka dengan penuh kasih sayang. Aamiin.
          Untuk hari ini, aku mendapatkan giliran terapi jam 2 siang. Menunggu sangat lama dari jam 8. Namun, banyak sekali diskusi yang bisa aku lakukan dengan diriku sendiri. Sedikit renungan untuk hari ini, sering kali kita mengisi hari kita dengan mengeluh dan mengeluh. Padahal di luar sana masih banyak sekali mereka yang harus berjuang melawan rasa sakit tetapi mereka masih bisa melewati hari-harinya dengan  sejuta senyum untuk orang-orang terkasih. Sudahkah kalian berucap syukur atas nikmat sehat yang di berikan Allah SWT kepada kita?
          Untuk saat ini aku memang tidak mengerti apa yang sedang bergemuruh dalam jiwaku. Namun, sekuat mungkin aku berusaha untuk terus melangkah meski dalam langkah tatih. Esok hari akan terus ku tuang goresan ini karena aku tau terapi yang harus kujalani ini masih sangat lama.
Aku tidak sendiri, ada mereka dan Allah SWT dalam langkah.
^_^



          
Selly Noverina
Usaplah peluhmu
Kemarilah, kamarilah..
Aku akan mengusap bulir bening itu.

Langkahmu yang kian merapu akan terusku papah
Berkata dan berbisik untuk relung jiwa
"Engkau kuat."
Yah, tak usah meragu dalam nepaki titah tertatih

Keluh
Gaduh
Gemuruh
Luruh

Kerling matamu berbinar
Memancarkan luka yang tak juga tertutup
Memutar fragmen yang terus hadir
Selaksa menari dalam ingatan

Dan akhirnya
Benteng pertahananmu kembali hancur
Memporakporandakan langkah kaki
Aku, aku hanya mampu memapahmu

Memintal doa agar semua indah pada waktunya
Saat ini engkau harus mengawang tinggi
Bersama hembusan sang bayu


Selly Noverina
     Tanggal April 2012, kembali lagi aku ketempat ini. Pengobatan alternatif kaki. Rasa enggan kembali menyergap tubuhku, entah mengapa.  Pukul 09.00 WIB aku baru keluar rumah menuju tempat pengobatan itu. Pasien yang datang pada hari ini lumayan ramai. Kali ini aku mendapatkan nomor urut antrian 46.
     Hari ini aku pergi bersama adek kecilku Pandu Nariyah, karena lagi libur sekolah ia juga ingin ikut kesana. Hem, dengan terpaksa aku mengajaknya pergi bersamaku. Untuk hari ini, ruangan ini dipenuhi oleh orang-orang yang sudah dewasa dan lanjut usia. Ada juga anak kecil namun hanya satu. Anak kecil ini tidak bisa berjalan, Dia anak laki-laki, tidak bisa tenang namun ketika ada alunan musik yang di letakkan di telinggannya ketenangan bisa ia rasakan.
     Menunggu itu memang membosankan, terlebih aku yang harus bisa bersabar ketika berada di kumpulan orang-orang lanjut usia. Membosankan sungguh membosankan. Aku hanya bisa memandangi orang-orang disini.
     Cerita hari ini banyak di warna oleh lansia yang terkena stroke, banyak dari mereka yang tidak bisa berjalan. Memapah langkah dengan bantuan tongkat dan mereka membutuhkan bantuan topangan yang kuat dari seorang anak atau istri mereka. Yah,karena hari ini pasien stroke semuanya laki-laki.
       Ada kejadian yang cukup menyita perhatian kami semua yang berada di dalam maupun luar ruangan. Seorang pasien laki-laki dengan kondisi stroke dan telapak kakinnya membengkak. Dengan sabar sang istri memapah langkahnya dan mengajaknya masuuk kedalam ruangan. 
       " Sudah lama suami saya sakit, bahkan saya sudah pernah mengajaknya untuk berobat ke Singapore".
      Semua orang pasti ingin sembuh, namun semuanya harus sabar dan penuh harap kepadaNya, karena semuanya bersumber dan akan kembali kepadaNya.
      " Tungu sebantar ya Pak!" Pinta Pak De kapada Pasien itu.
       Lima menit kemudian Pak De keluar ruangan dan membawa pukul besi. Taukah kalian apa yang hendak dilakukan oleh Pak De?. Pak De menggunakan pukul besi itu untuk memukul mukul kaki pasien ini yang membengkak.
       Teriakkan demi teriakkan kembali menghiasi ruangan ini, bahkan pasien ini tidak kuasa menahan air mata saat pukulan demi pukulan mendarat di telapak kakinya. Sang istri hanya bisa menahan tangan suami dan berkata jangan lupa berdoa jangan hanya bisa berteriak-teriak. 
      Hem, cukup menegangkan. Namun, suasana menegangkan itu tidak berlangsung lama. Kembali ruangan hening dan berali kepadapasien berikutnya.
      Tidak ada hal yang menarik perhatianku untuk hari ini, karena aku sudah terlalu bosan menunggu dari jam 9 dan akhirnya aku di panggil tepat pukul 11. 25. Masih dengan rasa sakit yang sama tentunya. Entahlah, rasannya aku mulai menyerah saja.

Selly Noverina

          Ada sisi yang berbeda. Kembali lagi di tempat ini, pengobatan alternatif saraf kaki. Pukul 06.40 WIB sudah keluar rumah. Tepat pukul 07.30 WIB sampai di sini. Aku sakit apa ya ? Gak tau juga sakit apa.
         Tempat ini memiliki sudut yang jauh bernilai, menurut pandanganku. Mungkin banyak pasien yang tahu tapi tidak memiliki kepekaan jiwa. Tempat ini sama seperti rumah sakit. Hanya saja di sini tidak ada bau khas obat-obatan. Jelas saja tidak ada, karena tempat ini kan merupakan pengobatan alternatif yang menggunakan batu ke titik pusat sarf kaki.
           Hari ini merupakan hari ke dua aku berada tempat ini. Mau tau bagaimana rasanya?. Sakit, sakit, sakit, sakit sekali karena saraf kaki kita di pijat dengan batu dan tangan. Hari pertama di pijat dengan batu, rasannya mau nangis saja. Namun, malu akh sudah besar masih nangis. 
        Ruang tempat pengobatan ini sama seperti ruang tamu, pasien yang datang mengambil nomor antrian lalu duduk menunggu nomor antrian, sama sih dengan sistem rumah sakit. Bayangkan saja pada hari pertama aku berobat ke sini, sudah keluar rumah dari pagi sekali masih juga dapat nomor urut 44.  Banyak sekali orang yang berobat ke sini. 
         Hari ini, minggu 8 April 2012 aku kembali menginjakkan kaki ke tempat pengobatan alternatif. Terlalu banyak kisah yang ingin aku ceritakan ketika berada di sini. Sedih sekali rasannya, hari pertama berobat ke sini saya banyak mendapatkan pelajaran kehidupan yang berharga.
        Sekedar berbagi kisah untuk kalian. Aku melihat sisi berbeda dari kuasa Allah SWT. Kalian tau sisi apakah itu ?. Dari anak kecil sampai orang tua ada di sini dengan jenis sakit yang berbeda tentunnya.
    “ Ayuk, payo belek be. Aku dak galak berobat kesini, payo balek Yuk, balek “.  Renggekku kepada Ayuk Fini yang telah berhasil membawaku untuk pergi berobat. Jujur saja aku paling malas untuk pergi ke dokter apa lagi ke pengobatan alternatif. Rasannya aku tidak pernah sakit, namun aku tak pernah tahu apa yang terjadi pada sistem tubuhku ini.
       Mungkin, di dalam tubuh ini memang ada sebuah penyakit. Aku capek untuk mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Di kamarku saja masih banyak stok obat-obatan dari dokter waktu aku koloid. 

    “ Jleb, rasannya jantungku berhenti berdetak sebentar, lihat anak kecil itu, anak kecil yang tidak berdosa dan lugu itu kesulitan menarik nafasnya. Astagfirullah, kakinya lihat kakinnya. Kakinya kecil sekali. Ya Allah, berikanlah kesembuhan untuk bayi kecil ini, berikanlah kekuatan untuk kedua orang tuannya. Ayah anak kecil ini tak henti-hentinya mengecup kening anak laki-laki mungil ini serta mendekap dengan erat saat nafasnya kembali tersengal. Tau kah kalian anak laki-laki tak berdosa ini lumpuh layu. Jangan tanyakan kemana Ibunya, karena Ibunnya telah keluar dari rungan ini. Sang Ibu tak kuasa menahan air mata. Coba kalian tatap mata bening sang Ibu, mata yang penuh doa untuk sang putra pertama tersayang. Sebelum keluar rungan Ibu mengecup kening bayi laki-laki ini lalu menunggu di luar rungan.”
    Kembali aku ke dalam dimensi yang tidak pernah aku mengerti. Teriakkan demi teriakkan terus saja menghiasi gendang telingaku. Astagfirullah, rasannya aku ingin berlari-berlari sekuat mungkin dan meninggalkan tempat ini.
    Hei, ada anak perempuan kecil masuk keruangan ini. Cantik sekali, wajahnya lucu dengan potongan rambut berponi dan pendek sebahu. Anak kecil ini bisa mengalihkan rasa ingin pulangku sementara waktu. Tapi, ada yang aneh dengan anak kecil ini. Aku melihat ada celemek  yang tergantung di leher anak perempuan ini.
    “ Mengapa anak ini menggunakan celemek ya ? “ Pikirku sejenak.
    Lihat, anak perempuan ini mencoba menghampiku. Kembali aku tercenggang dan kaget. Kalian tahu mengapa ?. Anak perempuan ini tidak memiliki sistem kesimbangan di dalam tubuhnya. Meski ia sudah cukup umur ia tidak bisa berdiri, sekuat apapun ia berusaha untuk berdiri ia akan terus terjatuh. Celemek yang di pasang di lehernya itu ternyata alas bajunnya agar tidak basah oleh air liur yang terus berjatuhan.
    “ Ayuk, adek mau salim”. Anak kecil ini menghampiriku dan memberikan tangan kananya lalu menyalimi tanganku, namun bukan salim tangan pada umumnya karena jari tangannya tidak rapat dan ia salim tangan dengan cara mengigit tanganku.
    Kembali nuraniku terusik, aku mengelus kepala anak perempuan ini. Anak yang manis dan sopan. Meski ia memiliki sisi yang berbeda dengan anak perempuan yang lainnya. Mungkin karena aku menyukai anak kecil, aku merasa terusik dengan kondisi anak kecil yang berada di dekatku hari ini. Anak sekecil ini sudah harus berjuang untuk melawan penyakit. Hanya mampu berdoa semoga mereka lekas sembuh. 
   
                                               ♥♥♥
    Hari ini, minggu 8 April 2012 kembali aku akan membawa sejuta renungan untuk kalian yang membaca goresan pena ini. Agar kita tidak pernah lupa bersyukur atas setiap nikmat kesehatan yang di berikan Allah kepada kita. Banyak nikmat Allah yang seharusnya kita syukuri, banyak sekali.
    Titahku tertatih pada sudut etalase kebisuan, aku Selly Noverina yang hanya bisa menggoreskan sebuah tinta emas dalam perjalanan pada sudut yang terkadang terlupakan. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menjangkau kalian yang ku rindu dalam derap langkahku saat ini.
    Rasa enggan untuk berobat itu kembali muncul, namun aku tak tega melihat Mama yang terus mendesak agar aku mau berobat. Mungkin, pengobatan ini akan berjalan cukup lama. Kalau masih juga sakit, jalan terakhir aku harus rela di bawa ke rumah sakit.
    Masih di dalam sudut ruang yang sama dalam waktu yang berbeda dan nomor urut yang berbeda. Untuk hari ke dua ini aku mendapatkan nomor urut 22. Lumayan kecil untuk menunggu panggilan antrian.
    Kali ini aku telah mempersiapkan headset  dan batre hendphone dengan penuh untuk menemaniku menunggu nomor antrian yang menjenuhkan. Di temani dengan beberapa aliran music rasannya lebih nyaman.
    Pagi ini , orang datang masih sedikit. Ada sepesang suami istri, seorang Ibu dan anak perempuan yang kira-kira umurnya sama denganku. Kali ini aku datang lebih awal dan berharap bias cepat pulang.
    Kalian tahu tidak, hari ini aku kembali mendapatkan kejutan dari Allah. Aku bertemu dengan anak autis. Kebiasannya sama seperti aku, menyendiri dalam duniannya sendiri. Panggil saja ia dengan Elang, ia berumur enam tahun. Kelainan yang ada pada dirinnya terjadi semenjak ia kecil. Umur tiga tahun ia baru bisa menyebut kata Mama.
    Sungguh, betapa berartinnya sebuah panggilan Mama untuk orang tua yang telah melahirkan kita. Setiap orang tua kita pasti mempunyai sisi yang tak pernah bisa kita tembus sebulum kita menjadi orang tua juga. Hanya saja, kita seakan lupa bahkan pura-pura melupakan setiap peluh orang tua kita ketika kita melangkah menjadi seorang anak yang tumbuh dewasa.
    Mungkin tidak terhitung betapa banyak goresan yang kita buat untuk kedua orang tua kita. Goresan luka, ya goresan luka yang membuat mereka menitihkan air mata tanpa pernah kita tahu dan merenggkuhnya.
    Kembali pada cerita Elang. Seorang Ibu selalu mencurahkan kasih sayangnya untuk anak yang ia cintai. Bagaimana pun keadaan kita. Mama Elang sangat menyayangi anaknya, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia punya.
    Elang merupakan anak autis cerdas. Ia bisa bercerita dengan dua sisi. Daya tanggkap dan imajenasinnya jauh melesat dari anak semurnya. Ia berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Palembang.
    “ Anak saya ini Autis, namun ia selalu membuat saya tegar dan kuat dalam menerima ketentuan Allah. Elang memang sedikit berbeda dengan adiknya. Adiknya hiper aktif dan lebih condong menggunakan bahasa Inggris, meski umurnya baru tiga tahun..” Sambil mengelus kedua kepala anak laki-lakinnya.
    Subhanallah, hampir luruh air mata orang tuannya bercerita dengan orang-orang di ruangan ini. Elang dan Fajar mempunyai sisi yang berbeda. Allah itu memang Maha Adil, Allah selalu memberikan sebuah kelebihan dan kekurang pada setiap hambannya.
    Elang dan Fajar saling melengkapi dalam kehidupan kedua orang tuannya. Begitu pun kita, dalam keluarga kita pasti saling melengkapi. Perbedaan yang ada dalam diri kitalah yang membuat kita menyatu dalam lingkup kelurga.
    Nama Elang menempati posisi yang berbeda dalam lingkup filosofiku. Elang memiliki makna tersendiri di pelataran hatiku, karena Elang selalu saja mengajarkanku banyak makna kehidupan. Termasuk anak kecil ini, cuek dan penuh teka-teki yang tak bisa aku tembus. Elang itu mampu berdiri di atas kakinya sendiri meski ia berada dalam kegetiran untuk bertahan hidup. Terbang, terbang, terbang tinggi menembus gumpalan awan. 


                                                ♥♥♥

    Kembali pada pasien yang membuatku sedikit mengecilkan volume nada pada headphone pinjaman. Sudah lama aku tidak memiliki hendphone, karena kamarku di bobol maling jadi sampai sekarang aku memakai hendphone pinjaman.
    Entahlah, aku memiliki sudut pandang yang berbeda pada perempuan ini, seorang perempuan usianya jauh lebih tua dariku. Menggunakan busana muslimah, wajahnya pucat pasi. Hati kecilku berkata bahwa permpuan ini mempunayi sakit kanker. Aku tidak pernah tahu dari mana hati ini bisa berkata bahwa ada kanker yang bertengger pada tubuh Ibu ini.
    “ Ibu sakit apa ? “ Tanya Ayuk Fini, karena mereka duduk bersebelahan.
    “ Sakit Kanker dan migrant.”
    Benarkan, apa kataku. Ternyata Ibu ini memiliki sakit sakit kanker. Tahukah kalian, aku terlalu takut dengan namannya sakit kanker. Kanker itu telah berhasil menduduki kesehatan beberapa orang yang kukenal. Orang yang terkena kanker itu memiliki rasa sensitif yang jauh dari orang normal.
    “ Heemm, sabar ya Bu.” Hanya bisa menghela nafas panjang, dalam repal doa.
    SEGALA SESUATU MELALUI DOA. Tulisan ini terpajang di dinding ruangan ini. Pak De yang membantu orang sakit di sini hanyalah pelantara yang menyembuhkan hanyalah Allah.  Itulah makna yang dapat aku jabarkan di sini, ketika tulisan itu terpasang di dinding.
    Puncak kesehatan kita hanya Allah yang bisa menyembuhkan, bukankah benar begitu ?.
Kita berusaha dan di iringi dengan doa kepada-Nya.
"Wahai orang-orang yang beriman. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai menolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah : 153).
    Melangkah teruslah melangkah, jangan pernah ragu menggapai asa meski engkau memiliki sisi yang berbeda dari orang lain. Kita punya hari esok yang cerah, secerah semburat senyum pada pengharapan kepada-Nya.
                                               ♥♥♥
   
    “ Nomor 22”. Panggil Pak De.
    Akhirnya datang juga giliranku, masih dengan rasa sakit yang sama saat sarafku di tekan dengan batu. Namun, aku hening tak bergeming pada teriakkan seperti pasien yang lainnya. Aku lebih memilih menutup rapat mulutku dan membiarkan teriakkan itu bergeming pada jiwaku saja.
    Jiwa yang mulai pongah dalam ketiadaan arti. Jiwa yang terkungku dalam bait yang tak di mengerti…………

Palembang, 8 April 2012


   

   
Selly Noverina
       Apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu ?. Tidak ada yang bisa memprotes waktu apa lagi setiap ketentuan yang telah diberikan oleh Nya kepada kita. Hari ini, 26 Maret 2012 kembali kudapati jiwa pongah kembali menghampiri.
    Entah mengapa angka pasti itu kembali membuat jiwaku gamang tak tentu arah. Bagaikan dandelion yang terbang tak tentu arah. Aku  berusaha bertahan dan bertahan dengan semua kondisi ini. 
   Hari ini, MID Kalkulus dan Fismat. Aku berusaha belajar semaksimal mungkin terutama Kalkulus karena aku mengulang mata kuliah ini. Percuma mengulang pelajaran jika tidak bisa memahaminya.       Pada nyatanya memang Kalkulus tidak berjalan dengan harapan. Bayangkan saja dari 8 kali pertemuan, Aku hanya masuk 3 kali pertemuan. GILA...
    Kegilaan ini bukanlah mauku, namun keadaan yang membuat aku harus menjalani semua ini. Jadwal Kalkulus dan Fismat sering kali bertumburan. Dosen bersangkutan mengajar di dua kelas yang berbeda dalam waktu bersamaan. Saat dihadkan dengan pilihan, Aku, Anna dan Rezky harus melilih Pelajaran Fismat karena itu matakuliah wajib.
     Dua hari berturut-turut belajar hitungan dan berusaha fokus dalam persipan MID hari ini. .


Fismat

Tepat jam 8 pagi udah keluar rumah, nyampe kampus kelas masih ada penghuninya. Menunggu sampai jam 10. Wjah-wajah tegang di pinggir teras kelas mulai tampak dari semua mawasiswa Fisika 2010. Entah sindrom apa yang membuat kami begitu tegang.
Termasuk aku manjadi manusia tegang.

Selly Noverina
BAB I
PENDAHULUAN


1.1    . latar belakang

Bencana alam adalah konsekwensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidak berdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup. Pada makalah ini kami akan membahas berbagai bencana alam yang terdapat di muka bumi ini.




1.2    Masalah
Permasalah yang terjadi pada materi ini adalah :
1.    Menjelaskan fenomena elnino dan la-nina
2.    Menjelaskan  kekeringan dan banjir
3.    Menjelaskan dampak kekeringan dan banjir
4.    Menjelaskan peristiwa Gempa Bumi

1.3      Tujuan
1.    Agar mahasiswa lebih perhatian terhadap fenomena alam yang terjadi di lingkungan manusia.
2.    Agar mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fenomena Alam elnino dan la-nina
Pengertian

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur.


 

 Sebagai indikator untuk memantau kejadian El Nino, biasanya digunakan data pengukuran suhu permukaan laut pada bujur 170BB - 120BB dan lintang 5LS - 5LU, dimana anomali positif mengindikasikan terjadinya El Nino. Dan fenomena La Nina ditandai dengan menurunnya suhu permukaan laut pada bujur 170BB - 120BB dan pada lintang 5LS - 5LU dimana anomali negatif, sehingga sering juga disebut sebagai fase dingin. Kedua fenomena di perairan pasifik ini memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia

Faktor Penyebab
•    Anomali suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik.
•    Melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yang menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal.
•    Kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan peru pada saat musim panas.
•    Adanya perbedaan arus laut di perairan samudera pasifik.

Proses Terjadinya



Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat Normal



Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat terjadi El Nino

    Pada bulan desember, posisi matahari berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang lintang selatan mengalami musim panas. Di Peru mengalami musim panas dan arus laut dingin Humboldt tergantikan oleh arus laut panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan kelembapan udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur rendah, yang kemudian yang diikuti awan-awan konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat). Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada dasarnya dipengaruhi oleh angin musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi pengaruh angin munsoon yang lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit terbentuknya awan. Karena sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas Indonesia bergeser ke pasifik tengah dan timur.


Keadaan Samudera Pasifik saat terjadi La Nina

    Sedangkan La Nina sebaliknya dari El Nino, terjadi saat permukaan laut di pasifik tengah dan timur suhunya lebih rendah dari biasanya pada waktu-waktu tertentu. Dan tekanan udara kawasan pasifik barat menurun yang memungkinkan terbentuknya awan. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur tinggi, yang menghambat terbentuknya awan. Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya rendah yaitu di Indonesia yang memudahkan terbentuknya awan cumulus nimbus, awan ini menimbulkan turun hujan lebat yang juga disertai petir. Karena sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik tengah dan timur bergerak ke pasifik barat. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas pasifik ttengah dan timur bergeser ke pasifik barat.

Dampak dan Pengaruh

o    Pada Alam
•    Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan pembentukan awan yang intensif. Hal ini yang menjadikan curah hujan yang tinggi di kawasan pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi kekeringan yang jauh dari normal.
•    Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat La Nina, menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami kekeringan. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat curah hujan sangat tinggi. Hal ini menimbulkan banjir yang parah di Indonesia.

Pada Manusia
•    Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan , mengakibatkan perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan di perairan


2.2    Kekeringan dan Banjir

Pengertian Banjir dan Kekeringan
Banjir adalah tergenangnya lahan pertanian selama periode genangan dengan kedalaman tertentu, sehingga menurunkan produksi pertanian. Sedangkan kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air mendukung proses produksi pertanian secara optimal, sehingga menurunkan produksi pertanian.
Penyebab Banjir dan Kekeringan
Secara faktual faktor determinan penyebab banjir dan kekeringan adalah kondisi iklim ekstrim, terganggunya keseimbangan hidrologis, dan penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya. Besaran banjir dan kekeringan sangat ditentukan jumlah, intensitas faktor penyebab serta durasi terjadinya. Penyimpangan iklim akibat ENSO, IOD dan MJO menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari ekstrimitas tinggi ke rendah atau sebaliknya, sehingga menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Interaksi ketiga faktor tersebut sangat menentukan besaran faktor klimatologis yang terjadi.
Kekeringan dan banjir juga dipengaruhi faktor hidrologis yang diindikasikan dari perbedaan debit sungai maksimum dan minimum. Kerusakan hidrologis umumnya terjadi akibat degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu yang lerengnya terjal dan mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang tidak meloloskan air (impermeable). Menurut data Departemen Kehutanan, dari 470 DAS di Indonesia, 62 DAS diantaranya kritis, sehingga seringkali mengalami banjir dan kekeringan. Sesuai dengan kesepakatan tiga menteri (Menteri PU, Kehutanan, dan Pertanian) tanggal 9 Mei 2007 di Bogor, maka dalam rangka penyelamatan sumber daya air, DAS-DAS kritis tersebut menjadi prioritas penanganan antar sektor (DAS kritis prioritas terlampir). Produksi sedimen yang tinggi akan mendangkalkan waduk, sungai dan saluran, sehingga menurunkan kinerja layanan irigasi. Laju kerusakan yang jauh lebih tinggi dibandingkan rehabilitasinya, menyebabkan masalah banjir dan kekeringan di wilayah hilir semakin besar.
Lahan pertanian terutama di daerah hilir yang sumber airnya dari bendung atau bendungan (bangunan penangkap air di sungai) kinerjanya sangat dipengaruhi kerusakan hidrologis akibat menurunnya kapasitas tampung saluran dan pasokan air secara signifikan. Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam. Terjadinya curah hujan ekstrim tinggi menyebabkan airnya melimpas sehingga terjadilah banjir. Sebaliknya, rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga merupakan pemicu terjadinya kekeringan.
Kerusakan hidrologis juga menyebabkan aliran air sungai menurun drastis atau bahkan tidak ada sama sekali. Data dari Departemen PU, menunjukkan bahwa terdapat 5.590 sungai induk yang terhimpun kedalam 89 Satuan Wilayah Sungai (SWS). Dari sejumlah sungai induk tersebut, 600 sungai diantaranya berpotensi menimbulkan banjir, 62 diantaranya tergolong kritis dan super kritis.
Penentuan jadwal tanam dan pemilihan jenis komoditas tanpa memperhitungkan ketersediaan air merupakan penyebab terjadinya kekeringan agronomis. Fenomena ini banyak dijumpai pada lahan sawah irigasi golongan III ke atas, lahan-lahan tadah hujan ataupun areal gadu liar. Dampak negatif yang paling ekstrim akibat gadu liar adalah puso. Kekeringan agronomis umumnya terjadi akibat kebiasaan (habit) petani yang memilih memaksakan menanam padi walaupun ketersediaan airnya tidak mencukupi. Diperlukan bimbingan dan penyuluhan intensif, percontohan penyesuaian dan pengawalan pola tanam yang tepat, pembukaan peluang pasar komoditas alternatif, serta pemberdayaan petani untuk mengurangi beban kerugian yang dialami.
Penanggulangan Banjir dan Kekeringan

Strategi yang dilakukan sangat sederhana yaitu: menampung kelebihan air hujan dengan membangun dam parit (channel resevoir) bertingkat (cascade) dan mendistribusikan kelebihan air untuk menekan resiko kekeringan. Kelebihan air yang digunakan pada hamparan di bagian atas, akan ditampung oleh dam parit di bawahnya, untuk selanjutnya didistribusikan ke areal yang memerlukannya. Demikian selanjutnya untuk kelebihan air pada dam parit kedua akan ditampung di dam parit ketiga. Begitu seterusnya, sehingga sebagian besar volume air hujan akan berada dalam waktu yang lebih lama, dan dengan membangun dam parit dalam cascade kita dapat menurunkan laju erosi dan kecepatan aliran permukaan secara signifikan. Konsepsi ini merupakan transfer skala dan ruang dari konsepsi pendayagunaan sumberdaya air di teras sawah yang terintegrasi.

2.3    Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
1.    Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
2.    Aktivitas sesar di permukaan bumi
3.    Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah
4.    Aktivitas gunung api
5.    Ledakan nuklir
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.
Gejala dan Peringatan Dini
•    Kejadian mendadak/secara tiba-tiba .Belum ada metode pendugaan secara akurat
Tips Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.
•    Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja yang kokoh untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
•    Di kantor
Berlindunglah di bawah meja. Lindungi kepala, leher dan mata. Hindari pembatas kaca, jendela, lemari dan barang-barang yang belum diamankan.
Jaga posisi hingga guncangan berhenti.
•    Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
•    Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
•    Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
•    Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
•    Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
•    Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah, tapi janganlah berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
•    Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
•    Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
•    Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
1.    Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa. 
2.    Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
3.    Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
4.    Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
5.    Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
6.    Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
7.    Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
8.    Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
9.    Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
10.    Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
11.    Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
12.    Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
13.    Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
Sumber : Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia, Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, UN DSS.



BAB III
PENUTUP

1.1.    Kesimpulan

Bencana alam adalah konsekwensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.

  3.2  Saran
Penyusun menyadari betul bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan tersebut terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan penulis sendiri, baik disadari maupun tidak. Karena belum sempurnanya makalah ini, penulis menyarankan agar para pembaca mencari materi, sumber dan referensi lain untuk menyempurnakan makalah ini .



DAFTAR PUSTAKA


Departemen Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung
www.undp.or.id
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat
www.oseanografi.blogspot.com
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia
Copyright © 2005 beritaiptek.com
Tjasyono bagong, KLIMATOLOGI, Penerbit ITB, Bandung